Jumat, 03 April 2015

TETAPLAH KAMU PADA JALAN YANG LURUS (FASTAQIMA)


  
Semua dari kita orang yang dalam perjalanan yaitu perjalanan mengarungi bahtera kehidupan ini, dalam perjalanan ini kita diperintahkan supaya menetapi jalan yang lurus. Menetapi atau kata perintah tetaplah adalah bermakna terus menerus, tidak berpindah, maksudnya kita supaya memelihara keistiqomahan dan jangan berpindah dalam menapaki jalan yang lurus (benar).

قَالَ قَدْ أُجِيبَتْ دَعْوَتُكُمَا فَاسْتَقِيمَا وَلا تَتَّبِعَانِّ سَبِيلَ الَّذِينَ لا يَعْلَمُونَ (يونس ٨٩)
AlIah berfirman: "Sesungguhnya telah diperkenankan permohonan kamu berdua, sebab itu tetaplah kamu berdua pada jalan yang Lurus dan janganlah sekali-kali kamu mengikuti jalan orang-orang yang tidak Mengetahui".

Dalam Tafsir Jalalayn dijelaskan : (Allah berfirman,) Maha Tinggi Allah ("Sesungguhnya telah diperkenankan permohonan kamu berdua) akhirnya harta benda milik Firaun diserapah menjadi batu, dan Firaun masih tetap belum mau beriman hingga ia mati tenggelam (sebab itu tetaplah kamu berdua pada jalan yang lurus) menunaikan risalah dan dakwah sampai datang azab atas mereka (dan janganlah sekali-kali kamu mengikuti jalan orang-orang yang tidak mengetahui") bahwa keputusan-Ku akan disegerakan. Diriwayatkan bahwa setelah peristiwa itu Nabi Musa tinggal di negeri Mesir selama empat puluh tahun.

Muhammad Quraish Shihab menafsirkan;  Allah berfirman, "Doa kalian berdua Aku kabulkan. Teruskan perjalanan kalian di jalan yang lurus. Tinggalkan jalan orang-orang yang tidak mengetahui persoalan dengan baik dan tidak pula tunduk kepada kebenaran yang telah dijelaskan."

Ayat dalam pembahasan ini memuat sejarah, sejarah dalam Al-Qur’an dimuat adalah sebagai i’tibar bagi umat manusia dari masa kemasa supaya mengambil hikmah peristiwa tersebut. Dalam hal ini firman-firman Allah kita gunakan dalam kehidupan kita saat ini meskipun menceritakan sejarah tempo dulu, dengan kata lain firman Allah dalam Al-Qur’an tetap pas diterapkan kapanpun hingga kiamat tiba karena Al-Qur’an selamanya terus relevan meskipun zaman sudah berubah-ubah.

Ayat ini yang terdapat dalam Surat Yusuf ayat 89 saya kutip  sebagai pembuka dalam blog ini “Cara Santri” agar tidak tenggelam dalam mengarungi bahtera kehidupan ini. Adalah salah satu media dan cara dari banyak cara kaum muslimin menyampaikan kebenaran yaitu menunjukkan jalan yang lurus. Niat ini hanya ditujukan pada Allah SWT, semoga Allah meridhoi dan memberkahi... Amiin.