Senin, 09 April 2018

8 PESAN IBU KEPADA ANAK LELAKINYA

1. _*"Hargai istrimu sebagaimana engkau menghargai ibumu, sebab istrimu juga seorang ibu dari anak-anakmu."*_

2. _*"Jika marah boleh tidak memberi uang, boleh tidak berbicara dengan istrimu, tapi jangan bertengkar dengannya (membentaknya, memukulnya)."*_

3. _*"Diam sajalah jika istrimu sedang marah. Ingatlah ketika khalifah Umar bin Khattab dimarahi istrinya. Umar hanya diam saja tanpa membantah. Kamu bisa bayangkan seorang Umar yang kuat dan perkasa, bahkan setan pun takut bertemu dengannya. Umar diam karena dia mengerti betul betapa beratnya menjadi seorang ibu bagi anak-anaknya. Masa depan anak-anaknya sangat bergantung pada istrinya, jika istrimu marah maka diam dan dengarkan sajalah"*_

4. _*"Jantung rumah adalah seorang istri, jika hati istrimu tidak bahagia maka seisi rumah akan tampak seperti neraka (tidak ada canda tawa, manja, perhatian), maka sayangi istrimu agar dia bahagia dan engkau akan merasa seperti di surga."*_

5. _*"Besar atau kecil gajimu, seorang istri tetap ingin diperhatikan, dengan begitu maka istrimu akan selalu menyambutmu pulang dengan kasih sayang."*_

6. _*"2 orang yg tinggal 1 atap (menikah) tidak perlu gengsi, bertingkah, siapa menang siapa kalah, karena keduanya bukan untuk bertanding melainkan teman hidup selamanya."*_

7. _*"Diluar banyak wanita idaman melebihi istrimu. Namun mereka mencintaimu atas dasar apa yang kamu punya sekarang, bukan apa adanya dirimu. Saat kamu menemukan masa sulit, maka wanita tersebut akan meninggalkanmu dan punya pria idaman lain dibelakangmu."*_

8. _*"Banyak istri yang baik, tapi diluar sana banyak pria yang ingin mempunyai istri yang baik dan mereka tidak mendapatkannya.*_

_*Mereka akan menawarkan perlindungan terhadap istrimu, maka jangan biarkan istrimu meninggalkan rumah karena kesedihan, sebab ia akan sulit sekali untuk kembali"*_

Semoga kita menemukan suami/istri yg sholeh/sholehah, yg dibarokahi dan diridhoi Alloh.

Semoga kita menjadi lebih baik dan lebih bermanfaat.

Robbana Taqobbal Minna
Ya Alloh terimalah dari kami (amalan kami), aamiin

CARA SANTRI BISNIS PAYTREN


Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh
selamat pagi semuanya..
Semoga pagi ini kita tetap dalam keadaan semangat.
Saya ingin membagikan nasehat dari pak kiyai pondok pesantren saya. Waktu itu sekitar pukul 05.45 dimana waktu itu santri dan pak kiyai rutin sekali mengadakan dzikiran. Yang di baca pada saat dzikiran itu ialah bacaan subhanallah wal hamdulillah wa lailahaillah wa Allahu Akbar dan bacaan istighfar..
Setelah dzikiran pak kiyai menasehati kami sebagai santri nya.
Kata pak kiyai : para santri semuanya. Jika kalian ingin mempunyai harta yang banyak dan jika suatu saat kalian ingin mempunyai anak yang banyak atau bagi yang belum punya anak ingin mempunyai anak, ingin rezeki kalian lancar dan berkah. Maka, kalian harus perbanyak baca istighfar. Karena kata Allah " astagfiru robbakum inahu Kana gofara' yursili sama' 'alaikum midroro"
Amalkan bacaan istighfar itu sebanyak banyaknya.
Dan terbukti langsung oleh saya.
Ketika itu sehabis shalat Dhuha saya baca istighfar sebanyak 650X.
Dan apa yang terjadi ?
Setelah shalat Dhuha saya mendapatkan telpon bahwa ada yang mau daftar paytren tiga orang..
Langsung di situ saya bersyukur ke hadirat Allah SWT..
Ternyata benar apa yang ada di Al Qur'an dan nasehat pak kiyai itu..
Maka dari itu saya mengajak ke semua mitra paytren yang belum bisa closing. Perbanyak lah bacaan istighfar. Insyaallah hajat kita akan terkabul. Karena, ketika dosa kita sudah di ampuni oleh Allah SWT. Maka tidak ada lagi penghalang antara doa kita dengan Allah SWT...
Sekian dari saya semoga bermanfaat..
Perbanyak lagi bacaan istighfar nya temen temen..
Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh..

Sabtu, 07 April 2018

TAWAKAL SAJA


*Berserah diri pada Alloh*

Seringkali kita mendengar perkataan menyejukkan dari seseorang saat dalam keadaan terpuruk, terkena musibah atau tengah menghadapi ujian sekolah ataupun ujian kehidupan itu sendiri, dengan istilah “Bertawakal-lah kepada Alloh atas apapun yang terjadi..”

Sepertinya kata-kata itu memang mudah diucapkan, namun bagi yang mengalami kejadian kurang menyenangkan, musibah ataupun peristiwa yang sangat menakutkan dalam kehidupan, untuk menerima sesuatu hal yang menimpa dengan memasrahkan diri hanya kepada Alloh bukanlah perkara mudah.

Yang sering terjadi adalah banyak dari manusia malah berkeluh kesah, menyalahkan keadaan yang menimpa dirinya pada orang lain, bahkan pada Alloh. Kemarahan, kekecewaan, kesedihan yang bertumpuk-tumpuk itulah jika tidak diurai dengan baik akan menjadikan depresi jika manusia menjauh dari PenciptaNya.

Bertawakal, atau berserah diri pada Alloh itu sebenarnya bukan hal yang sulit untuk dilakukan. Jika manusia terus belajar mengasah dan menempa kehidupannya hanya selalu menghamba pada Pemilik Kehidupan, tingkat kepasrahan dengan yang maha memiliki Kehidupan mengalir begitu saja.

Ini berarti apa? Tawakal itu bisa dibentuk oleh seorang hamba, jika ia sudah belajar untuk beribadah dengan lebih baik pada Alloh, belajar untuk ikhlas dan belajar untuk bersabar dalam setiap langkah kehidupan.

Berbaik sangka kepada Alloh dan sekitarnya adalah hal yang paling mendasar untuk seorang muslim. Jika setiap permasalahan ia terbiasa berburuk sangka pada orang lain, terlebih Alloh, maka dalam kehidupannya ia tidak akan pernah tenang.

Dengan berserah diri kepada Alloh, mempunyai filosofi jika manusia itu mewakilkan, seperti kata “tawakal” diambil dari kata wakala yang berarti wakil dan mewakilkan apapun yang terjadi dan mempercayakan semua itu hanya kepada Alloh semata.

“Barang siapa bertawakal kepada Alloh, ketahuilah bahwa Alloh Maha Perkasa, Maha Bijaksana.” (QS al-Anfal [8]: 49).

Dengan cara memasrahkan kejadian yang menimpa baik kejadian positif, menyenangkan ataupun buruk dan memilukan adalah kehendak Alloh semata.

Jangankan kejadian Gempa bumi, gunung meletus, kecelakaan, gagal dalam ujian, bangkrut atau banyak lagi yang lainnya merupakan kehendak Alloh, bahkan hal yang paling kecil sekalipun, semisal daun yang gugur adalah atas pengetahuan Alloh!

“…dan tiada sehelai daun pun yang gugur melainkan Dia mengetahuinya (pula)….” (al-An’aam: 59).

Berbagai manfaat positif yang bisa dipetik saat seseorang memasrahkan segala sesuatunya hanya pada Alloh, yakni selain hati menjadi tenang, tidak khawatir atas apapun yang menimpa, menghilangkan kecemasan yang berlebihan, keraguan yang membelenggu dan berupaya menjalani kehidupan dalam jalurNya.

Hal lainnya yang cukup membuat lega perasaan saat kita hanya bertawakal hanya pada Alloh adalah menjaga ritme perasaan, saat mendapat rezeki atau kemenangan, manusia tidak akan merasa senang yang membuncah, pun saat mendapat kemalangan atau kesedihan yang mendalam, ia tidak terlalu larut dan segera bangkit dari keperpurukan.

Apapun yang terjadi atas kehendak Alloh, anak, jabatan, harta benda,ketenaran hanya semata-mata milik Alloh. Jika Dia berkendak untuk mengambil, tidak ada yang menghalangi.

Jika Dia berkenan untuk menambah, maka tak ada satupun yang bisa merintangi atau menutupi.

Yakinlah, segala rencana Alloh lebih baik dari segala rencana yang disusun manusia. Jika ada hal yang tidak sesuai dengan perkiraan, hitungan atau diluar kendali sebaiknya pasrahkan dan serahkan pada Alloh.

Hingga akhirnya tujuan hidup kita jelas, dapat mengambil keputusan dengan lebih baik lagi dan jauh dari kata putus asa apalagi depresi.
“Dan aku menyerahkan urusanku kepada Alloh, sesungguhnya Alloh Maha Melihat akan hamba-hamba-Nya.” (Ghafir: 44).

Akhirnya, saat orang berserah diri, maka hati menjadi tenang. Seperti Sabda Rasululloh SAW.

Nabi Shalallaahu ‘Alahi Wasallam bersabda kepada dua orang, “Serahkan urusan kalian berdua kepada Alloh Azza wa jalla, agar kalian merasa tenang.”

Semoga kita menjadi lebih baik dan lebih bermanfaat.

Robbana Taqobbal Minna
Ya Alloh terimalah dari kami (amalan kami), aamiin

Selasa, 03 April 2018

Apa yg Kau Katakan / Tuliskan Jadikanlah Baik

Tidak setiap hari kita bisa melihat fenomena menakjubkan seperti ini, yaitu sebuah pohon apel yang nyaris tidak memiliki bahkan sehelai daun, perlahan-lahan berbuah puluhan apel merah yang manis dan ranum. Subhanallah. Indahnya.

Seandainya bisa bicara, pohon-pohon lain pasti iri kepada yang satu ini. Jangankan pohon, kita saja manusia iri dengannya. 

Tidakkah kita juga menginginkan menjadi seseorang yang nyaris tidak pernah berbicara bahkan sepotong kalimat, tetapi begitu ia bicara maka ucapannya penuh dengan ilmu dan hikmah yang manis dan ranum. Subhanallah. Indahnya.

Inilah dia pesan yang disampaikan Rasululloh dalam sabdanya,

"Barangsiapa yang beriman kepada Alloh dan hari akhir maka hendaknya dia berkata yang baik atau diam.”
(HR. Bukhari - Muslim)

Seorang muslim bukanlah orang yang banyak bicara tetapi pembicaraan yang tidak berguna. Bukan pula yang banyak menulis tetapi tulisan yang tidak bermanfaat. Begitulah nasihat Nabi.

Mari kita temukan penyebabnya, agar kita bisa dapatkan solusinya. Ketahuilah, bahwa kebiasaan kita mulai menulis hal yang sia-sia diawali karena kita banyak membaca hal yang sia-sia pula.

Bukankah air yang akan keluar dari sebuah teko sesuai dengan air apa yang sebelumnya kita masukkan ke dalamnya?

Kenyataannya kita memang cenderung menyukai hal-hal yang tidak berguna. Kemudahan akses kepada media sosial membuat kita kecanduan tanpa disadari. Sebuah dorongan dari dalam diri kita menggerakkan kedua tangan ini untuk mengecek facebook, instagram, whatsapp, dan sebagainya.

Ketika kita melakukannya, tubuh mengeluarkan hormon endorfin. Inilah dia hormon yang menimbulkan sensasi lega dan nyaman. Tetapi hanya sementara saja, karena beberapa menit kemudian dorongan itu muncul lagi. Kitapun mengecek lagi dan mendapatkan rasa puas kembali. 

Begitulah seterusnya hari berganti minggu, bulan berganti tahun, dan jadilah kita kecanduan. Banjir informasi masuk ke dalam otak entah itu baik ataupun tidak. Maka tidak heran jika kemudian kita tidak berhenti sebagai penonton, mulailah kita menjadi pemain.

Sedikit demi sedikit menulis status. Sebentar-sebentar ingin dapat perhatian orang lain. Like dan share menjadi kenikmatan tersendiri bila kita berhasil menciptakannya. Hidup kok gini-gini amat sih.

Saudara dan sahabatku, mari kembali fokus kepada tujuan kita. Bersih-bersih dari pengaruh apapun yang tidak bermanfaat. Mau sampai kapan nasib kita ditentukan media sosial.

Buktikanlah begitu kita selektif hanya membaca informasi yang terpuji, maka kitapun hanya akan menulis sesuatu yang terhormat. 

Tidak ada yang melarang kita berinteraksi di media sosial. Hanya saja seorang muslim itu bijaksana dalam interaksinya. Ia bagaikan pohon apel yang istimewa tersebut. Tidak pernah berdaun, tetapi sekalinya muncul justru hanya buah yang indah.

Semoga kita menjadi lebih baik dan lebih bermanfaat.

Robbana Taqobbal Minna
Ya Alloh terimalah dari kami (amalan kami), aamiin

Minggu, 01 April 2018

ZUHUD; JANGAN SALAH MENGARTIKAN ZUHUD


Pentingnya Zuhud

_Dari Abu Abbas Sahl bin Sa’ad Assa’idi radhiallahu 'anhu dia berkata : Seseorang mendatangi Rasululloh shollallohu ‘alaihi wa sallam, maka beliau berkata : Wahai Rasululloh, tunjukkan kepadaku sebuah amalan yang jika aku kerjakan, Alloh dan manusia akan mencintaiku, maka beliau bersabda: Zuhudlah terhadap dunia maka engkau akan dicintai Alloh dan zuhudlah terhadap apa yang ada pada manusia maka engkau akan dicintai manusia."_ (HR. Ibnu Majah)

*Kandungan Hadist diatas*

1. Menuntut kecukupan terhadap dunia adalah perkara wajib, sedang zuhud adalah tidak adanya keter-gantungan dan terpusatnya perhatian terhadapnya.

2. Bersikap qana'ah terhadap rizki yang halal dan ridho terhadapnya serta bersikap ‘iffah (menjaga kehormatan diri) dari perbuatan haram dan hati-hati terhadap syubhat.

3. Jiwa yang merasa cukup dan 'iffah serta berkorban dengan harta dan jiwa di jalan Alloh merupakan hakekat zuhud.

4. Zuhud terbagi menjadi tiga tingkatan:

🌷Meninggalkan yang haram, yang merupakan zuhudnya orang-orang ‘awwam, dan ini adalah fardhu ‘ain.

🌷Meninggalkan kelebihan-kelebihan dari yang halal, dan ini zuhudnya orang-orang yang khusus.

🌷Meninggalkan apa-apa yang dapat menyibukkannya dari (mengingat) Alloh, dan ini adalah zuhudnya orang-orang yang mendalam pengetahuannya tentang Alloh.

5. Sesungguhnya tama' (rakus) terhadap dunia dan terikat dengannya adalah sebab yang akan mendatangkan kebencian Alloh terhadap hamba sedangkan tama' terhadap apa-apa yang dimiliki manusia dan menanti-nantikannya (berharap agar diberi oleh manusia) adalah sebab yang akan mendatangkan kebencian manusia kepadanya. Maka zuhud terhadap apa-apa yang dimiliki oleh manusia adalah sebab terbesar yang akan mendatangkan kecintaan manusia kepadanya.

6. Dengan zuhud niscaya manusia mendapatkan ketenangan hidup di dunia dan di akhirat.

*Firman Alloh dalam Al-Qur'an :*
1. Kemewahan dunia merupakan permainan dan hiburan;
_"Ketahuilah, sesungguhnya kehidupan dunia itu hanyalah permainan dan senda gurauan, perhiasan dan saling berbangga di antara kamu serta berlomba dalam kekayaan dan anak keturunan, seperti hujan yang tanam-tanamannya mengagumkan para petani; kemudian (tanaman) itu menjadi kering dan kamu lihat warnanya kuning kemudian menjadi hancur. Dan di akhirat (nanti) ada azab yang keras dan ampunan dari Alloh serta keridaan-Nya. Dan kehidupan dunia tidak lain hanyalah kesenangan yang palsu."_ (QS. Al-Hadid 57: 20)

2. Akhirat adakah kehidupan yang sebenar-benarnya;
_"Dan (ingatlah bahwa) kehidupan dunia ini (meliputi segala kesenangan dan kemewahannya, jika dinilaikan dengan kehidupan akhirat) tidak lain hanyalah ibarat hiburan dan permainan; dan sesungguhnya negeri akhirat itu ialah kehidupan yang sebenar-benarnya; kalaulah mereka mengetahui (hakikat ini tentulah mereka tidak akan melupakan hari akhirat)."_ [QS. Al-Ankabut : 64]

3. Syetan memperdaya manusia lewat duniawi;
_"Wahai manusia! Sungguh, janji Alloh itu benar, maka janganlah kehidupan dunia memerdayakan kamu dan janganlah (setan) yang pandai menipu, memerdayakan kamu tentang Alloh."_ (QS. Fatir 35: 5)

Semoga Alloh menjadikan kita orang-orang yang zuhud terhadap dunia dan zuhud terhadap apa-apa yang dimiliki manusia.

Semoga kita menjadi lebih baik dan lebih bermanfaat.

Robbana Taqobbal Minna
Ya Alloh terimalah dari kami (amalan kami), aamiin


Jumat, 30 Maret 2018

Keutamaan Istiqomah


Dalam kehidupan ini,  kita mesti istiqomah beribadah dan menjalaninya.
Perintah wajib jelas, diluar wajib banyak hal yg bisa dilakukan. Jika belum semua dilakukan, jangan tinggalkan semua, hrs ada amalan yg istiqomah dijalankan.
_Dari Abu Amr, -ada juga yang mengatakan- : Abu ‘Amrah, Sufyan bin Abdillah Ats-Tsaqofi radhiallahuanhu dia berkata, saya berkata : Wahai Rasululloh shollallohu ‘alaihi wa sallam, katakan kepada saya tentang Islam sebuah perkataan yang tidak saya tanyakan kepada seorangpun selainmu. Beliau SAW. bersabda: "Katakanlah saya beriman kepada Alloh, kemudian berpegang teguhlah..!"_ (Riwayat Muslim)
*Pelajaran yang dapat diambil:*
1. Iman kepada Alloh Ta’ala harus mendahului ketaatan, artinya bahwa suatu ketaatan (ibadah) harus didasari dengan keimanan yang mantab pada pokok-pokok keimanan yang enam.
2. Amal shaleh (amal ibadah) dapat menjaga keimanan seseorang.
3. Iman dan amal shaleh keduanya harus dilaksanakan secara bersama-sama.
4. Istiqomah merupakan derajat yang tinggi di sisi Alloh SWT.
5. Keinginan yang kuat dari para shahabat dalam menjaga agamanya dan merawat keimanannya.
6. Perintah untuk istiqomah dalam tauhid dan ikhlas dalam beribadah hanya kepada Alloh semata hingga akhir hayat.
*Al-Qur'an yang terkait dengan istiqomah:*
1. Bertanya untuk mendapatkan kebaikan;
_"Mereka bertanya kepadamu (Wahai Muhammad) mengenai arak dan judi. Katakanlah: "Pada keduanya ada dosa besar dan ada pula beberapa manfaat bagi manusia tetapi dosa keduanya lebih besar daripada manfaatnya dan mereka bertanya pula kepadamu: Apakah yang mereka akan belanjakan (dermakan)? Katakanlah: "Dermakanlah - apa-apa) yang berlebih dari keperluan (kamu). Demikianlah Alloh menerangkan kepada kamu ayat-ayatNya (keterangan-keterangan hukumNya) supaya kamu berfikir."_
[QS. Al-Baqarah : 219]
2. Iman dan amal shaleh harus seiring sejalan;
_(1) "Demi masa." (2) "Sungguh, manusia berada dalam kerugian," (3) "kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan serta saling menasihati untuk kebenaran dan saling menasihati untuk kesabaran."_
(QS. Al-'Asr 103: 1 - 3)
3. Iman dan istiqomah;
_"Sesungguhnya orang-orang yang berkata, Tuhan kami adalah Alloh kemudian mereka meneguhkan pendirian mereka maka malaikat-malaikat akan turun kepada mereka (dengan berkata), Janganlah kamu merasa takut dan janganlah kamu bersedih hati; dan bergembiralah kamu dengan (memperoleh) surga yang telah dijanjikan kepadamu."_
(QS. Fussilat 41: 30)
Semoga barokah dan bermanfaat....
Semoga kita menjadi lebih baik dan lebih bermanfaat.
Robbana Taqobbal Minna
Ya Alloh terimalah dari kami (amalan kami), aamiin
❤

SADARI SEMUA HANYA SEMENTARA


Hanya Sementara
Bahagia... Sementara.
Berduka... Sementara.
Sehat... Sementara.
Sakit... Sementara.
Menang... Sementara.
Kalah... Sementara.
Cantik... Sementara.
Tampan... Sementara.
SEMUA... Sementara. 
Kala kesulitan dan banyak masalah hidup di dunia ini, janganlah berputus asa!
Bersabarlah atas semua musibah, ujian dan cobaan yang menghampiri!
Sesungguhnya Alloh SWT adalah tempat bergantung.
Maka yakinkanlah hati hanya pada-Nya!
_Ya Alloh, Rahmat-Mu aku_ harapkan..._
_Janganlah Engkau serahkan segala urusanku kepada diriku sendiri walau sekejap mata, perbaikilah segala urusanku, tiada illah yang berhak disembah selain Engkau._
(HR. Abu Dawud)
Kaya... Sementara.
Miskin... Sementara.
Tertawa... Sementara.
Menangis... Sementara.
Pandai... Sementara.
Pangkat... Sementara.
Hidup... Sementara.
DUNIA... Sementara.
AKHIRAT... Selama-lamanya.
*Semua* akan kembali kepada Alloh.
_Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Dan sesungguhnya pada hari kiamat sajalah disempurnakan pahalamu. Barangsiapa dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam surga, maka sungguh ia telah beruntung. Kehidupan dunia itu tidak lain hanyalah kesenangan yang memperdayakan._
(QS. 3: 185)
Ya Rahman...
Janganlah Engkau jadikan dunia ini sebagai pusat perhatian bagi kami...
Ya Alloh
Jadikan kami menjadi insan kamil yg sholeh/sholehah, semakin hari semakin lebih baik dan bermanfaat.
Robbana Taqobbal Minna
Ya Alloh terimalah dari kami (amalan kami), aamiin